Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) merupakan salah satu institusi pendidikan yang menyelenggarakan Studi Keperawatan di Indonesia. Dalam kurikulum Sarjana Keperawatan UNISA terdapat program yang disebut program Student Mobility. Student Mobility merupakan program yang menawarkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif bagi pelajar untuk merasakan belajar di lingkungan internasional. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman pendidikan di universitas kelas dunia, seperti Universitas Teknologi MARA (UiTM).
Pada tahap ini, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar dan melakukan paparan klinis di bawah bimbingan Perawat/instruktur klinis (CI) yang berpengalaman di Rumah Sakit Universitas Teknologi MARA (UiTM). Fokus program ini adalah mengarahkan mahasiswa pada proses penerapan asuhan keperawatan pada berbagai gangguan sistem tubuh manusia dengan permasalahan keperawatan yang komprehensif dalam menemui pasien dewasa. Mahasiswa dibekali pengalaman nyata praktik asuhan keperawatan di rumah sakit dan komunitas. Metode pembelajaran dengan cara berhadapan langsung dengan pasien ini diharapkan dapat lebih menginternalisasikan pemahaman keperawatan dan keterampilan klinis berdasarkan pemikiran kritis dan keterampilan komunikasi terapeutik serta sikap peduli terhadap pasien.
Tujuan dari diselenggarakan program ini adalah mahasiswa memiliki pengalaman seperti:
- Asuhan keperawatan di negara lain yang berbeda.
- Sistem pendidikan keperawatan di berbagai negara lainnya.
- Bahasa dan budaya yang berkaitan dengan asuhan keperawatan di negara lain yang berbeda.
- Kunjungan klinis Rumah Sakit UiTM (HASA).
- Pengabdian masyarakat di Pusat Aktiviti Warga Emas (PAWE).
Setelah menyelesaikan program ini mahasiswa akan mempresentasikan pengalamannya di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Presentasi akan dilakukan sesuai dengan kelompok dan memberikan cara yang informatif dan menarik mengenai topik atau isu pilihan siswa terkait dengan pendidikan asuhan keperawatan di negara yang mereka kunjungi. Siswa juga perlu menunjukkan analisis kritisnya terkait topik yang dipilih termasuk membandingkan dan membedakan isu yang dipilih dengan isu dalam konteks Indonesia.
Yogyakarta, 21 Oktober 2024